Ilmu yang bercahaya yaitu ilmu untuk saling berbagi

Kaum Kaum Arab

Para sejarawan membagi kaum-kaum Arab berdasarkan garis keturunan asal mereka menjadi tiga bagian ,yaitu: 1) Arab Ba'idah, Yaitu kaum-kaum Arab kuno yang sudah punah dan tidak mungkin melacak rincian yang cukup tentang sejarah mereka, seperti Ad, Tsamud, Thasm, Judais, Imlaq  (bangsa Raksasa), dan yang lainnya. 2) Arab Aribah, Yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari garis keturunan Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan, atau disebut pula Arab Qahthaniyah . 3) Arab Musta'ribah Yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari garis keturunan Ismail, yang disebut pula Arab Adnaniyah . Tempat kelahiran Arab Aribah (kaum Qahthan ) adalah negeri Yaman, lalu berkembang menjadi beberapa kabilah dan anak kanilah (marga), yang terkenal darinya ada dua kabilah, yaitu: A) Himyar , anak kabilahnya yang paling terkenal adalah Za'id al-Jumhur, Qudha'ah dan Sakasik. B) Kahlan , anak kabilahnya yang paling terkenal adalah Hamadan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azd, Aus, Kh

7 Imam Qiraat Sab'ah

Imam Imam Qiraat Sab'ah
Qiraat Sab'ah ini masing masing dibawa dan dipopulerkan oleh seorang imam qiraat, sehingga seluruhnya berjumlah tujuh orang imam qiraat. Sebagai penghargaan dan agar mudah diingat, nama-nama mereka selanjutnya diabadikan pada qiraatnya masing-masing. Contohnya: qiraat 'Ashim, qiraat Nafi', qiraat Ibnu Katsir, dan seterusnya.

Tetapi patut dipahami, hal ini bukan berarti bahwa merekalah yang menciptakan qiraatnya sendiri. Qiraat yang mereka anut dan gunakan tetap bersumber dari Rasulullah saw. yang diperolehnya secara talaqqi dari generasi-generasi sebelumnya.

Berikut nama-nama imam Qiraat Sab'ah dan para perawi yang mahsyur meriwayatkan qiraat darinya.

1. 'Abdullah bin 'Amir al-Yahsabi (Imam Ibnu 'Amir)

Beliau mengambil qiraat dari 'Utsman bin 'Affan r.a. dan 'Utsman mengambilnya dari Rasulullah saw.. Para perawinya yang terkenal antara lain: Hisyam bin 'Ammar ad-Dimasqi (Hisyam) serta Abu 'Amir 'Abdullah bin Ahmad bin Basyir bin Zakwan ad-Dimasqi (Ibnu Zakwan).

2. Abu Ma'bad 'Abdullah bin Katsir al-Makki (Imam Ibnu Katsir)

Beliau mengambil qiraat dari Ubay bin Ka'ab dan 'Umar bin al-Khaththab r.a. dari Rasulullah saw., melalui 'Abdullah bin Sa'id al- Makhzumi. Para perawinya yang terkenal antara lain Ahmad bin Muhammad bin 'Abdullah bin Bazzah (Al-Bazzi) serta Muhammad bin 'Abdurrahman bin Muhammad al-Makhzumi (Qunbul).

3. Abu Bakr 'Ashim bin Abin Nujud al-Asadi (Imam 'Ashim)

Beliau mengambil qiraat dari 'Abdullah bin Mas'ud, 'Utsman bin 'Affan, 'Ali bin Abi Thalib, Ubay bin Ka'b, dan Zaid bin Tsabit r.a. dari Rasulullah saw., melalui Abu 'Abdurrahman bin Hubaib as-Sulami. Para perawinya yang terkenal antara lain Abu Bakr Syu'bah bin 'Ayyasy bin Salim al-Asadi (Syu'bah) dan Abu 'Amr Hafsh bin Sulaiman bin al-Mughirah (Hafsh).

4. Zabban bin al-'Ala' bin 'Ammar (Imam Abu Amr)

Beliau mengambil qiraat dari 'Umar bin al-Khaththab dan Ubay bin Ka'b r.a. melalui Abu Ja'far Yazid bin al-Qa'qa' dan Hasan al-Bashri. Hasan al-Bashri mengambil qiraat dari Haththan dan Abu 'Aliyyah. Abu 'Aliyyah dari 'Umar bin al-Khaththab dan Ubay bin Ka'b r.a. dari Rasulullah saw.. Para perawi Imam Abu 'Amr yang terkenal antara lain Abu 'Umar Hafsh bin 'Umar (ad-Duri) serta Abu Syu'aib Shalih bin Ziyad as-Susi (as Susi).

5. Nafi' bin 'Abdurrahman bin Abu Nu'aim al Laitsi

Beliau mengambil qiraat dari banyak guru, di antaranya "Abdurrahman bin Hurmuz yang mengambil qiraat dari 'Abdullah bin 'Abbas dan Abu Hurairah r.a. yang mengambil qiraat dari Ubay Ka'b r.a.. Dan Ubay bin Ka'b r.a. dari Rasulullah saw.. Para perawi Imam Hamzah yang terkenal antara lain Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam al-Bazzaz (Khalaf) serta Abu 'Isa Khallad bin Khalid as-Sairafi.

6. Hamzah bin Hubaib az-Zayat (Imam Hamzah)

Beliau mengambil qiraat dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a. melalui Abu Muhammad bin Sulaiman bin Mahran Al-A'masyi yang mengambil qiraat dari Abu Muhammad Yahya al-Asadi dari al-Qamah bin Qais. kemudian al-Qamah bin Qais talaqqi dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a. dari Rasulullah saw.. Para perawi Imam Hamzah yang terkenal anatara lain Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam al-Bazzaz (khalaf) serta Abu 'Isa Khallad bin Khalid as-Sairafi (Khalad).

7. Abul Hasan 'Ali bin Hamzah al-Kisa-I (Imam al-Kisa-I)

Beliau mengambil qiraat dari Imam Hamzah dan juga talaqqi kepada Muhammad bin Abu Laili dan 'Isa bin 'Umar. Sementara itu 'Isa bin 'Umar mengambil qiraat dari Imam 'Ashim. Para perawi Imam al-Kisa-I yang terkenal antara lain al-Lais bin Khalid al-Baghdadi (Abu Harits) serta abu 'Umar Hafsh bin 'Umar (ad-Duri al-Kisa-I)

Qiraat Al-Qur'an yang dibawa oleh ketujuh imam qiraat tersebut bukanlah hasil ijtihad, melainkan perkara tauqifi yang berpegang pada riwayat-riwayat mutawatir yang bersumber dari Rasulullah saw.. Dengan demikian, Sunnah hukumnya menggunakan Qiraat Sab'ah dalam bacaan Al-Qur'an. Namun begitu, sebelum menerapkan Qiraat Sab'ah seorang qari sebaiknya terlebih dahulu mempelajari qiraat-qiraat tersebut secara talaqqi dan musyafahah (mengaji langsung) kepada guru terpercaya yang memang ahli dalam mendalami Qiraat Sab'ah. Janganlah mempraktekan qiraat-qiraat tersebut hanya sekadar ikut-ikutan tanpa disertai dasar-dasar qiraat itu sendiri.
Baca juga: Keterkaitan Ilmu Tajwid dan Ilmu Qiraat

Komentar

Posting Komentar

Post Populer

Keterkaitan Ilmu Tajwid dan Ilmu Qiraat

Pentingnya Mempelajari Ilmu Tajwid